Sejarah Kerajaan Samudra Pasai: Letak Geografis, Pemerintahan, Ekonomi, Sosial-Budaya, Hingga Kemunduran
SEJARAH KERAJAAN SAMUDRA PASAI
SAMSULNGARIFIN.COM - Halo sobat pendidikan, pada postingan kali ini
saya akan membagikan artikel tentang Sejarah Kerajaan Samudra
Pasai: Letak Geografis, Pemerintahan, Ekonomi, Sosial-Budaya, Hingga
Kemunduran. Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan bercorak Islam yang
terletak di Pulau Sumatra bagian utara.
Kerajaan Samudra Pasai bisa disebut sebagai kelanjutan dari Kerajaan Perlak,
karena pada awal abad ke-13 (1296 M) Kerajaan Perlak bergabung dengan
Samudra Pasai. Peleburan Kerajaan Perlak ke Kerajaan Samudra Pasai
dikarenakan sultan terakhir Perlak tidak memiliki ahli waris.
A. Letak Geografis Kerajaan Samudra Pasai
Berbeda dengan Kerajaan Perlak yang terletak di Aceh Timur, Kerajaan Samudra
Pasai terletak di pantai utara Aceh, pada muara Sungai Psangan (Pasai). Pada
muara sungai tersebut terdapat dua kota, yaitu Samudra (agak jauh dari laut)
dan Pasai yang merupakan kota di pesisir pantai.
B. Sumber Sejarah Kerajaan Samudra Pasai
Sumber-sumber sejarah yang dapat dipakai untuk mempelajari sejarah Samudra
Pasai adalah sebagai berikut.
- Inskripsi (tulisan) pada nisan makam Sultan Malik As Saleh.
- Berita-berita asing dari Marcopolo dan Ibnu Batutah.
- Kronika Raja Pasai.
C. Kehidupan Politik Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai dibangun oleh Marah Silu. Dia berhasil mempersatukan
Samudra dan Pasai. Marah silu memeluk agama Islam berkat pertemuannya dengan
Syekh Ismail, seorang utusan Syarif Makkah. Pada tahun 1285, Marah silu
kemudian dinobatkan menjadi sultan dengan gelar Sultan Malik As Saleh.
Setelah Sultan Malik As Saleh wafat pada tahun 1297, jabatan sultan kemudian
diteruskan oleh putranya yaitu Sultan Malik At Thahir. Sultan Malik At
Thahir memiliki dua orang putra, yaitu Mahmud dan Malik Al Mansyur. Kedua
orang putranya itulah yang kemudian mewarisi tahta kerajaan, kemudian ibu
kota kerajaan dipindahkan ke Lhokseumawe.
Pemegang kekuasaan selanjutnya adalah Sultan Ahmad Perumadat Perumal. Pada
masa pemerintahannya, Samudra Pasai telah menjalin hubungan dagang dengan
Kesultanan Delhi (India). Hal tersebut dibuktikan ketika Muhammad Tughlug
dari India pada tahun 1345 mengirimkan utusannya, Ibnu Batutah ke Cina. Ia
singgah terlebih dahulu di Samudra Pasai. Sekembalinya dari Cina pada tahun
1346, Ibnu Batutah singgah lagi di Samudra Pasai dan diterima dengan baik
oleh Sultan Ahmad.
D. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Samudra Pasai
Karena letaknya yang sangat setrategis, Samudra Pasai berkembang dengan
cepat menjadi pusat perdagangan dengan pusat studi Islam yang ramai. Banyak
pedagang dari berbagai daerah seperti di Benggala, Gujarat, Arab, dan Cina
yang berdatangan di Samudra Pasai.
Puncak kejayaan Kerajaan Samudera Pasai juga ditandai dengan aktivitas
perdagangan yang sudah maju, ramai, dan menggunakan koin emas sebagai alat
pembayaran. Koin emas yang disebut dirham ini pertama kali diperkenalkan
oleh Sultan Muhammad Malik Az Zahir, ayah Mahmud Malik Az Zahir, dan
kemudian digunakan secara resmi di kerajaan. Pada masa kejayaannya, Samudera
Pasai merupakan pusat perniagaan penting di kawasan nusantara.
Samudera Pasai memiliki banyak bandar yang dikunjungi oleh para saudagar
dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab, dan Persia. Kerajaan
ini juga dikenal sebagai penghasil rempah-rempah terkemuka di dunia dengan
lada sebagai komoditas andalannya. Tidak hanya itu, Samudera Pasai juga
menjadi produsen sutra, kapur barus, dan emas.
E. Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Samudra Pasai
Di samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan pusat
perkembangan agama Islam. Menurut Ibnu Batutah, Sultan Samudera Pasai
disebut sebagai sosok yang menjunjung tinggi agama dan berhasil
mengislamkan penduduk di daerah-daerah sekitarnya. Masa kejayaan Samudera
Pasai juga dipengaruhi oleh lemahnya pengaruh Kerajaan Sriwijaya.
F. Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai mengalami kemunduran setelah mendapat serangan dari
Majapahit yang ingin menyatukan Nusantara. Setelah majapahit meyakini adanya
hubungan antara Samudra Pasai dengan Kesultanan Delhi di India, pada tahun
1349 Samudra Pasai diserang dan mengalami kehancuran. Sejak itu, samudra
Pasai makin mundur dan diperparah dengan berpindahnya pusat perdagangan ke
Pulau Bintan dan Aceh Utara. Pada akhirnya Samudra Pasai dapat ditaklukkan
oleh Kesultanan Aceh.
G. Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai
- Makam-makam bertuliskan nama raja-raja Samudera Pasai
- Koin berbahan emas yang menjadi alat pembayaran pada zamannya
- Lonceng Cakra Donya
- Hikayat Raja-raja Pasai
Demikian pembahasan tentang Kerajaan Samudra Pasai. Terima kasih telah
berkunjung di blog saya. Semoga bisa bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Sejarah Kerajaan Samudra Pasai: Letak Geografis, Pemerintahan, Ekonomi, Sosial-Budaya, Hingga Kemunduran"