Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Sejarah Perang Dunia 2: Latar Belakang, Negara yang Terlibat, Jalannya Perang, hingga Pengaruh

Sejarah Perang Dunia 2: Latar Belakang, Negara yang Terlibat, Jalannya Perang, hingga Pengaruh

SAMSULNGARIFIN.COM - Perang Dunia II terjadi sejak tahun 1939 hingga 1945 dan melibatkan belasan negara dan jutaan manusia, Perang Dunia II ini jauh lebih besar skala pertempurannya dibandingkan dengan Perang Dunia I, selain itu terdapat 3 front pertempuran utama, yaitu Front Eropa (Eropa Barat dan Timur); Front Afrika Utara; dan Front Asia Pasifik. Untuk memahami bagaimana terjadinya Perang Dunia II, mari kita simak uraian materi di bawah ini:

Materi Sejarah Perang Dunia 2: Latar Belakang, Negara yang Terlibat, Jalannya Perang, hingga Pengaruh

A. LATAR BELAKANG PERANG DUNIA II

Sebab Umum Perang Dunia II
1. Lahirnya negara-negara fasis
Jerman, Italia, dan Jepang tergabung dalam sebuah aliansi yang disebut Poros Roma-Berlin-Tokyo. Pihak lain menyebut mereka adalah blok axis dengan ideologi Fasisme di tiap negara tersebut. Sebenarnya apa ideologi Fasisme yang dianut oleh ketiga negara tersebut, dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan ketiga negara tersebut yang pada akhirnya membawa dunia, sekali lagi, terlibat dalam Perang mega besar, yaitu Perang Dunia II.

Permasalahan dari ideologi Fasisme selain bersifat totalitarian, ideologi tersebut juga memiliki seperangkat doktrin yang membuat pandangan merendahkan bangsa lain. Di Jepang, terdapat doktrin Hakko I-Chiu (secara harafiah berarti dunia delapan penjuru dalam satu atap) dengan doktrin ini, Jepang menganggap mendapat amanat untuk membangun kemakmuran bagi asia timur raya dengan Jepang sebagai pemimpinnya.

Sekilas doktrin ini terlihat sebuah inisiatif baik demi kemakmuran bersama, namun dalam penerapannya, itu berarti Jepang sah-sah saja untuk memasuki wilayah negara lain, menumbangkan penguasanya dan mendirikan pemerintahan sesuai dengan keinginan Bangsa Jepang, tentu saja hal ini salah besar.

Begitupula di Jerman, dengan adanya doktrin Lebensraum (secara harafiah adalah ruang hidup) dimana Jerman merasa dirinya adalah bangsa lebih unggul dibanding Ras lain, dengan karunia bermata biru dan berambut pirang serta berhidung mancung, Jerman merasa, Ras Arya (ras dominan di Jerman) adalah peimpin yang ditakdirkan untuk memimpin dunia dibawah satu pemerintahan maka untuk mencukupi kehidupan ras terunggul di dunia ini, maka Jerman mengesahkan adanya pendudukan di kawasan negara lain demi menciptakan ruang hidup bagi para kelas atas bangsa Jerman.

Dihembuskannya doktrin-doktrin ini di negara-negara Fasis menjadi penguat dan pembenaran bagi adanya pendudukan kawasan dan wilayah negara lain, sebut saja Jepang menyerbu tiongkok (1937), Italia menginvasi Ethiopia (1937), pendudukan Jerman di kawasan Sudetenland (1938), Cekoslovakia (1938) dan akhirnya Polandia (1939) yang akhirnya memulai pecahnya Perang Dunia II. Sedangkan penyerangan Jepang ke Pearl Harbour pada 7 Desember 1941, menandai dimulainya Perang Dunia II di Front Pasifik antara Jepang melawan sekutu.

2. Adanya politik balas dendam Jerman, dengan tidak diakuinya Perjanjian Versailles pada Perang Dunia I

3. Adanya Perlombaan senjata-senjata negara maju

4. Kegagalan LBB (Liga Bangsa-Bangsa)

5. Adanya politik mencari kawan

6. Adanya politik ekspansi dari tiga negara fasis (Jerman, Italia, dan Jepang)

7. Dalam bidang politik penyebab terjadinya perang adalah kegagalan LBB yang tidak sanggup menjamin perdamaian sehingga terjadi perlombaan senjata dan politik alliansi atau politik mencari kawan, yang terdiri dari tiga blok besar yaitu Blok Perancis, (demokrasi), Blok Jerman (Fascis/Nazi) Blok Rusia (komunis).

8. Bidang ekonomi timbul politik ekonomi yang bersifat imperialis, dalam rangka kepentingan industri dalam negeri masing-masing negera, sehingga terjadi perebutan daerah-daerah jajahan. Salah satu contohnya misalnya Jerman dengan politik LIBENSRUM ingin menguasai Eropa Tengah, Jepang dengan politik Hakko-I-Chiu ingin menguasai Asia Timur Raya dan Itali dengan politik ITALIA IRREDENTA nya ingin menguasai daerah yang luas seperti Romawai kuno.

9. Dalam bidang kerohanian yang timbul adalah pertentangan antara faham demokrasi dengan faham Fascisme/Nazi dan juga dengan faham komunisme karena ketiganya tidak mungkin dapat berjalan bersama salah satu harus menang dan menghancurkan lainnya. Disamping itu juga adanya faham nasionalisme yang sangat menimbulkan kecongkakan suatu bangsa dan memandang rendah bangsa lain. Contohnya seperti Jerman yang terpenting pada dasarnya adalah politik balas dendam Jerman akibat dari perjanjian Versailles yang merusak bangsa Jerman sehingga hal ini yang menyebabkan pecahnya perang dunia II.

B. NEGARA-NEGARA YANG TERLIBAT PERANG DUNIA II

Negara yang terlibat dalam perang dunia adalah Austria, Jerman, Italia, Jepang dari pihak poros dan Rusia dari blok sekutu. Pada awalnya Rusia tidak terlibat PD II karena terikat perjanjian dengan Jerman untuk tidak saling menyerang pada tanggal 23 Agustus 1941, tetapi Jerman menyalahi sendiri perjanjiannya pada tanggal 22 Juni 1941 dengan menyerbu ke Rusia. Hal ini penting artinya bagi jalannya peperangan.

Demikian pula bagi USA yang semula bersikap netral dalam PD II tetapi karena USA merupakan gudang kebutuhan perang bagi sekutu (Arsenal of Democracy) diserang Jepang 7 Desember 1941, dan akibatnya tanggal 8 Agustus 1941 USA menyatakan perang kepada Jepang yang diikuti dengan pernyataan perang Jerman, Italia kepada USA tanggal 11 Desember 1941. Dengan demikian perang dunia II meluas tidak hanya di Eropa tetapi meliputi seluruh dunia.

C. JALANNYA PERANG DUNIA II

1. Medan Eropa
Pada tanggal 1 September 1939 Jerman menyerang Polandia. Inggris dan Perancis mengumumkan perang kepada Jerman. Inilah sebagai awal meletusnya Perang Dunia II. Pada tanggal 9 April 1940 Jerman melakukan serangan ke utara yakni ke Denmark dan Norwergia. Kedua negara ini dapat diduduki Jerman. Pada bulan Mei 1940 Belanda dapat diduduki Jerman sehingga Ratu Wilhelmina mengungsi ke Inggris. 

Pada tanggal 10 Juni 1940 Italia mengumumkan perang kepada Perancis dan Inggris, dilanjutkan menyerbu Perancis. Pada bulan Juni 1940 pasukan Jerman bergerak menuju Perancis dan dapat mendudukinya. Tentara Perancis di bawah pimpinan Charles de Gaulle mengungsi ke Inggris. Kekuatan dua negara fasis Jerman dan Italia semakin mantap. Angkatan Udara Jerman menyerbu Inggris tetapi usahanya gagal kemudian beralih dengan pengeboman-pengeboman dan serangan laut ke arah Angkatan Laut Inggris.

Pada tanggal 27 September 1940 Jerman, Italia, dan Jepang bersatu dalam Perjanjian Tiga Negara. Pada tanggal 22 Juni 1941 dengan bantuan Finlandia dan Rumania, Jerman menyerbu Rusia. Padahal selama 18 bulan sebelumnya Hitler telah mengadakan perjanjian dengan Uni Soviet tidak akan saling menyerang.

2. Medan Afrika
Tentara Jerman menyerbu Balkan sampai di Kreta. Rumania dan Bulgaria memihak kepada Jerman. Inggris dapat memukul mundur tentara Italia di Afrika Utara. Serangan Sekutu terhadap Blok Sentral pada tanggal 23 Oktober 1942 di Afrika Utara dipusatkan di El Alamien, Mesir. Tentara Jerman di bawah Jenderal Erwin Rommel menyerbu Afrika dan menghantam Inggris sampai di muka Alexandria. Serangan Jerman ke Afrika Utara dapat ditahan oleh Inggris di bawah pimpinan Montgomery dan Amerika Serikat di bawah Eisenhower pada tanggal 12 November 1942.

Datangnya bantuan pasukan Amerika Serikat membuat pertahanan Jerman semakin rapuh. Sejak 19 November 1942 Jerman kalah melawan Rusia dalam pertempuran di Stalingrad. Kemudian Rusia menyerbu Polandia dan Balkan. Rumania dan Bulgaria menyerah. Hongaria juga menyerah pada tanggal 13 Februari 1945.

Tentara Rusia di bawah Zhukov berhasil menyerbu Berlin. Berlin diduduki Sekutu dari segala arah. Pertempuran hebat terjadi di dalam kota Berlin, dan Berlin dapat direbut oleh Sekutu. Pada tanggal 30 April 1945 Hitler bunuh diri. Pada tanggal 7 Mei 1945 Jerman menyerah kepada Sekutu tanpa syarat di Reims, Perancis.

3. Medan Asia Pasifik
Perang di medan Asia Pasifik diawali dengan penyerbuan pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai pada tanggal 7 Desember 1941 oleh Jepang. Perang Dunia II di medan Asia Pasifik sering disebut Perang Asia Timur Raya, karena Jepang selalu mempropagandakan bahwa peperangan yang dilakukan bertujuan mewujudkan kemakmuran bersama di kawasan Asia Timur Raya.

Dalam serangan Jepang pada tanggal 7 Desember 1941 menewaskan kurang lebih 2.330 tentara Amerika Serikat dan 100 orang sipil di samping menghancurkan peralatan perang Amerika Serikat. Jepang menyatakan perang terhadap Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Serbuan Jepang dilanjutkan ke negara-negara di Asia Tenggara dengan menduduki Muangthai, Birma (Myanmar), Malaysia, dan Hindia Belanda (nama Indonesia waktu itu).

Untuk membalas serangan-serangan Jepang, Sekutu menyusun taktik serangan dari pulau satu ke pulau lain atau sistem katak loncat. Strategi ini dipimpin oleh Jendral Dauglas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz. Tentara Jepang di Laut Karang dan Midway (7 Mei 1942) dihancurkan oleh Sekutu. Inilah titik balik pertama.

Dalam pertempuran-pertempuran berikutnya Amerika Serikat dapat merebut Filipina (22 Oktober1944), Iwo Jima (17 Maret 1945), Okinawa (21 Juni 1945). Kemudian Inggris di bawah Lord Louis Mauntbatten menyerbu Birma (Myanmar) dan menghancurkan tentara Jepang (30 April 1945). Dari Saipan dan Okinawa Angkatan Udara Amerika Serikat menyerang kota-kota Jepang, tetapi Jepang belum menyerah. Akhirnya pada tanggal 6 Agustus 1945 Hiroshima dijatuhi bom atom dilanjutkan tanggal 9 Agustus 1945 di Nagasaki.

Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945 (secara resmi 2 September 1945 di atas kapal “Missouri” di Teluk Tokio). Dengan demikian berakhirlah Perang Dunia II karena Jepang beserta negara-negara pendukungnya menyerah. Setelah Perang Dunia II berakhir maka diadakanlah perjanjian-perjanjian perdamaian antara pihak pemenang dan yang kalah. Perjanjian-perjanjian itu antara lain Konferensi Postdam (2 Agustus 1945) dan Perjanjian San Fransisco (8 September 1951).

D. PENGARUH PERANG DUNIA II BAGI DUNIA

1. Hancurnya kekuatan-kekuatan besar di Eropa Barat
Negara-negara Eropa Barat, seperti Jerman, Inggris, Perancis, Belanda, Belgia dan luxemburg merupakan negara-negara yang hancur akibat terjadinya Perang Dunia II, selain itu di kawasan Asia, Jepang memerlukan waktu belasan tahun untuk kembali menjadi raksasa ekonomi, akibat dijatuhkannya Bom Atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, begitu pula China yang harus menerima konsekuensi akibat pendudukan Jepang di wilayahnya.

Kehancuran infrastruktur dan pabrik-pabrik mengakibatkan proses produksi melambat, bencana kelaparan dan kemiskinan membayangi setiap saat negara-negara yang terlibat dalam PD II, termasuk negara-negara pemenang. Pada perkembangan berikutnya kehadiran dua raksasa adidaya, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet akan membantu pemulihan ekonomi dan pembangunan di Eropa, baik barat maupun timur. Dengan program Marshall Plan dan Molotov Plan yang diusung masing-masing negara.

2. Kemerdekaan bagi negara-negara jajahan Eropa di Asia dan Afrika 
Negara-negara non-eropa yang selama sebelum PD II menjadi jajahan dari bangsa-bangsa di Eropa, mendapatkan momentum yang baik ketika negara penjajah mereka melemah dan berfokus dalam menghadapi kekuatan Blok Axis dalam PD II, Inggris di India dan Burma, Belanda di Indonesia, Perancis di Indo-China, dan kawasan-kawasan lain dapat dikatakan mendapatkan waktu singkat untuk membangun kemerdekaan negaranya akibat terjadinya Perang Dunia II, sering juga proses ini disebut sebagai dekolonialisasi negara-negara di kawasan Asia-Afrika.

Kekuatan negara-negara baru yang mendapat kemerdekaan setelah Perang Dunia II ini pada umumnya memang berasal dari Kawasan Asia-Afrika yang pada gilirannya nanti, sekitar tahun 1955, membuat sebuah konferensi yang bernama Konferensi Asia-Afrika. Dimana konferensi tersebut sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemerdekaan sebagai negara yang berdaulat dan termasuk di dalamnya adalah proses dekolonialisasi di negara-negara Kawasan Asia-Afrika.

3. Berkembangnya teknologi secara pesat
Terjadinya Perang Dunia II membantu memaksa berkembangnya teknologi yang massif, meskipun pada awalnya diperuntukan untuk keperluan perang, seperti nuklir, ketika perang berakhir, teknologi-teknologi tersebut dialihfungsikan untuk kepentingan lain seperti produksi listrik dan telekomunikasi. Penggunaan Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki untuk mengakhiri perang kemudian membuat negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, China, menyadari, perlunya memiliki senjata pemusnah massal sebagai bagian dari kekuatan militernya. Hal ini pada berikutnya membawa dunia kepada sebuah perlombaan pembuatan senjata pemusnah massal besar-besaran, khususnya pada periode Perang Dingin.

4. Lahirnya Perserikatan Bangsa-bangsa
Piagam San Fransisco pada 26 Juni 1945 ditandatangani oleh 50 negara yang kemudian disebut sebagai anggota asli PBB, piagam tersebut memuat pandangan umum mengenai persamaan hak dan derajat manusia dari bangsa manapun selain itu dalam pembukaan (Preambule) piagam tersebut tertuang pula keharusan memajukan standar hidup dan sosial demi mencapai kebebasan yang lebih besar.

Deklarasi ini bersifat mengikat seluruh anggota yang menandatangi deklarasi ini, pendiri organisasi ini memiliki hak khusus yang disebut sebagai Hak Veto, yang berarti dapat menggagalkan keputusan atau resolusi apapun yang dihasilkan oleh PBB, kelima pendiri organiasi PBB ini sebenarnya adalah pihak-pihak pemenang dalam Perang Dunia II, antara lain adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Uni Soviet (kemudian berganti ke Rusia) dan China (kemudian berganti ke Republik Rakyat Tiongkok)

5. Dimulainya Era Perang Dingin
Perang dingin merupakan ketegangan yang timbul antara dua kekuatan besar dunia sebagai hasil kemenangan di Perang Dunia II, secara ideologi, Perang Dunia II dimenangkan oleh ideologi Liberalisme dan Komunisme melawan ideologi Fasisme. Ketika musuh bersama mereka telah kalah (Fasisme) maka terjadilah ketegangan antara ideologi Liberal, yang dimotori oleh Amerika Serikat dengan ideologi Komunisme yang dimotori oleh Uni Soviet dan pada perkembangan berikutnya oleh Republik Rakyat Tiongkok.

Secara umum, perbedaan kedua ideologi tersebut meruncing karena adanya perbedaan pandangan dari kedua kekuatan tersebut mengenai bagaimana tatanan dunia selepas Perang Dunia II, masing-masing bersikukuh bahwa ideologi yang diusungnya adalah yang paling benar. Ketegangan ini setidaknya berlangsung cukup lama hingga pada tahun 1989, ketegangan ini mereda selepas bubarnya negara Uni Soviet yang kemudian diwariskan kepada negara Rusia.

Posting Komentar untuk "Materi Sejarah Perang Dunia 2: Latar Belakang, Negara yang Terlibat, Jalannya Perang, hingga Pengaruh"