Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Perang Dunia 2: Latar Belakang, Kronologi, Akhir Perang hingga Pengaruhnya bagi Dunia

SEJARAH PERANG DUNIA 2

Sejarah Perang Dunia 2 - Pada postingan kali ini kita akan mempelajari materi "Sejarah Perang Dunia 2: Latar Belakang, Kronologi, hingga Pengaruhnya bagi Dunia".

Materi tersebut merupakan materi mata pelajaran Sejarah Kelas 11 SMA KD 3.6 Menganalisis pengaruh Perang Dunia I dan Perang Dunia II terhadap kehidupan politik global (LBB dan PBB).
sejarah perang dunia 2 latar belakang, kronologi, akhir, pengaruh

A. LATAR BELAKANG PERANG DUNIA II

Masih ingatkah penyebab umum dari Perang Dunia I, bila saat itu Jerman dan Austria-Hongaria memiliki kedekatan sebagai sesama anggota Triple alliance dan kekaisaran, kali ini Jerman memiliki kedekatan ideologis dengan Italia sesama penganut Fasisme dan rezim yang militeristik. 

Ideologi fasisme yang dianut oleh Jerman dan Italia pada akhirnya membangun sebuah sentimen nasionalisme yang sangat berlebihan sehingga menganggap bangsa lain lebih rendah (chauvinisme), kemudian karena menganggap bangsa lain lebih rendah dari bangsanya, maka mereka membenarkan adanya pendudukan dan penguasaan terhadap suatu wilayah demi tercapainya kemakmuran bagi rakyat dan Bangsanya sendiri.

Baca Juga:
Lalu bagaimanakah dengan negara-negara pemenang Perang Dunia I ? telah dijelaskan di atas, negara Inggris dan Perancis masih sibuk untuk mengembalikan kondisi mereka sendiri akibat terjadinya Great Depression, untuk itu, atas tindakan Jerman yang berideologi fasisme, mereka melakukan sebuah kebijakan yang disebut sebagai kebijakan” Appeasement”. secara harafiah, kebijakan ini memiliki arti mengalah.

Tindakan mengalah yang dilakukan Inggris dan Perancis terhadap Jerman ini berupaya untuk meredakan ketegangan dan berharap Jerman tidak melakukan upaya-upaya yang mengancam kestabilan eropa secara lebih besar. 

Kebijakan Appeasement yang dilakukan Inggris salah satunya adalah membiarkan Jerman kembali menempatkan pasukannya di Rhineland, yang merupakan wilayah zona demiliterisasi sesuai perjanjian Versailles, namun kebijakan Appeasement yang dilakukan Inggris dan Perancis akhirnya membiarkan pasukan Jerman bercokol disana dengan dalih bahwa kawasan Rhineland sejak dulu memang miliki Jerman.

Kebijakan Appeasement yang paling kentara dilakukan Inggris dan Perancis adalah pada perjanjian Munich yang terjadi pada September 1938. Pada tahun 1938, Jerman menginvasi wilayah Sudetenland yang dikuasai Cekoslovakia, pada saat itu Jerman mengklaim wilayah itu sebagai bagian dari wilayah Jerman raya yang berarti menjadi hak Jerman.

Karena khawatir akan terjadinya peperangan bila tuntutan Jerman ditolak, maka Inggris, Perancis, Jerman dan Italia menandatangani Perjanjian Munich yang mengesahkan penguasaan Jerman terhadap kawasan sudetenland, namun perjanjian munich itu sendiri tidak mengikutsertakan Ceko sebagai pemilik sah kawasan Sudetenland, Ceko protes kepada Inggris dan Perancis, namun hal tersebut tidak membuat keputusan perjanjian Munich itu berubah, Inggris dan Perancis berharap sudetenland adalah kawasan terakhir yang dicaplok oleh Jerman, yang terbukti 100% ternyata mereka salah.

Jerman dan Italia yang pada akhir tahun 1930-an menjadi lebih agresif, setelah menduduki Rhineland (1937), Sudetenland (1938), Cekoslovakia (1938), dan akhirnya pada 1 september 1939 Jerman menyerbu Polandia, yang menjadi gong penanda dimulainya Perang Dunia II. 

Inggris dan Perancis tidak tinggal diam terhadap serangan Jerman ke Polandia, negara-negara tersebut akhirnya meninggalkan kebijakan Appeasement nya dan menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September 1939. 

Sebelum terjadi penyerbuan ke Polandia, kita simak terlebih dahulu bagaimana Jerman menjalin perjanjian-perjanjian dengan beberapa negara yang terlibat dalam Perang Dunia II, Jerman menandatangani sebuah Pakta poros Roma – Berlin pada Mei 1936 yang menandai kesolidan antara Jerman dan Italia, selain itu, Jerman juga menandatangani pakta anti Komintern (komunis internasional) dengan Jepang pada November 1936. 

Kedua perjanjian ini menegaskan ketiga negara fasis tersebut terikat sebuah aliansi militer secara penuh. Blok ini kemudian disebut sebagai Blok Axis atau Poros, sedangkan yang menjadi lawan mereka adalah Blok Sekutu (Allied) yang terdiri dari Inggris, Perancis, Uni Soviet, China dan Amerika Serikat, serta negara-negara lain yang terancam oleh kekuatan Blok Axis.

Sebab Umum Perang Dunia II:
  1. Adanya politik Revanche of Idea Jerman, yaitu politik balas dendam atas kekalahan Perang Dunia I.
  2. Politik mencari kawan yang menimbulkan blok-blok antarnegara.
  3. Adanya perlombaan senjata antarnegara untuk memperkuat diri
  4. Timbulnya paham yang saling bertentangan, yaitu fasis, liberalis, dan komunis.
  5. Timbulnya perluasan wilayah (ekspansi) di bidang ekonomi, Libensraum (jerman), Irredenta (Italia), dan Hakko I Chius (Jepang).
  6. Kegagalan LBB dalam usaha menciptakan perdamaian dunia.

Sebab Khusus Perang Dunia II:

Sebab khusus terjadinya Perang Dunia II adalah serang Jermana yang merebut Kota Danzig yang terletak di Polandia. Serangan Jerman tersebut menggunakan taktik serangan kilat dan kendaraan lapis baja dengan pengeboman yang efektif.

Polandia tidak tinggal diam yang melihat kotanya diambil, sehingga terjadi peperangan antara Jerman dan Polandia. Pada 13 September 1939 Perancis dan Inggris membela Polandia dengan mengumumkan perang terhadap Jerman.

B. KRONOLOGI PERANG DUNIA II

Fase Permulaan

Penyerbuan pasukan Jerman ke Polandia pada tanggal 1 September 1939 dikenal dengan nama Blitzkrieg atau Perang Kilat. Hal ini menjadi penanda dimulainya Perang Dunia II. Adolf Hitler memimpin Tentara Nazi dan berhasil menguasai wilayah Eropa dengan menggunakan strategi ini. Ciri khas dari strategi yang digunakan adalah penggunaan tank dan panser untuk mendukung pergerakan pasukan.

Jerman melancarkan serangan ke Denmark dan Norwegia dan berhasil menduduki kedua negara tersebut. Jerman berhasil menguasai Belanda pada Mei 1940, sehingga Ratu Wilhelmina mengungsi ke Inggris. 

Italia mengumumkan perang melawan Perancis dan Inggris serta dilanjutkan menyerbu Prancis pada 10 Juni 1940. Jerman berhasil menduduki Prancis pada Juni 1940, sehingga menyebabkan tentara Prancis di bawah pimpinan Charles de Gaulle mengungsi ke Inggris.

Jerman melanjutkan serangannya di front Barat dengan berusaha menguasai Inggris. Namun, usaha ini gagal karena Inggris memiliki angkatan perang yang lebih baik dibandingkan negara Eropa daratan. 

Selain itu, Inggris pun mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan Jerman, Italia, dan Jepang menandatangani pakta pertahanan militer pada tanggal 27 September 1940. Pakta tersebut berisi kesepakatan untuk saling menolong jika salah satu dari ketiga negara tersebut diserang oleh negara lain.

Selain itu, terjadi pula peperangan di front Timur yang berpusat di wilayah yang memisahkan Jerman dan Uni Soviet. Jerman menyerang ke arah Timur untuk menguasai Uni Soviet pada 22 Juni 1941. Hal ini hanya membuat Jerman mengalami kerugian besar karena hubungan Uni Soviet dengan Inggris dan Prancis malah menjadi lebih dekat.

Fase Titik Balik

Kedekatan hubungan Uni Soviet dengan Inggris dan Prancis akhirnya merugikan Jerman, Italia, dan Jepang. Sekutu semakin bertambah kuat dengan bergabungnya Uni Soviet. Kekalahan demi kekalahan akhirnya dirasakan oleh Jerman, Italia, dan Jepang. 

Jepang kalah dalam pertempuran Laut Karang pada 7 Mei 1942. Jerman kalah dalam pertempuran di El-Alamien, dekat Alexandria, dari pasukan Inggris yang dipimpin oleh Robert Montgomery dan Alexander. Jerman pun kalah melawan Rusia setelah dikalahkan Tentara Uni Soviet yang dipimpin oleh Marsekal Syukof dalam pertempuran di Stalingrad.

Fase Akhir

Jerman harus keluar dari Rusia sejak dipukul mundur dari Stalingard tanggal 19 November 1942. Tentara Rusia menyerbu Polandia dan daerah Balkan yang dikuasai Jerman. Pasukan Uni Soviet berhasil merebut kembali wilayah Rumania, Bulgaria (18 September 1944), Yugoslavia (12 Oktober 1944), dan Hongaria (13 Februari 1945). 

Italia akhirnya menjadi sasaran Sekutu dengan pengiriman pasukan di bawah pimpinan Jenderal Dwight D. Eisenhower. Pasukan ini masuk melalui Sicilia dan Napoli. Jerman gagal mempertahankan Italia dan Mussolini akhirnya terbunuh. Italia pun menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei 1944.

Pasukan Eisehower dan pasukan Montgomery menyerbu Normandia pada 6 Juni 1944. Serangan ini tidak mampu diatasi oleh Jenderal Rommel dan Rundstedt. Perancis pun berhasil direbut dari kekuasaan Jerman pada Agustus 1944. Sekutu menyerbu Jerman menuju Berlin, sedangkan pasukan Syukof menyerbu Berlin dari sebelah Timur. 

Goring berhasil ditangkap, sedangkan Hitler dan Gobbels bunuh diri. Laksamana Domitz menyerah tanpa syarat pada 8 Mei 1945. Jerman pun dinyatakan menyerah tanpa syarat. Jerman akhirnya bersedia menandatangani perjanjian perdamaian di Postdam pada 2 Agustus 1945.

Sekutu terus melancarkan aksinya dengan berhasilnya pasukan Amerika Serikat mengalahkan Kaigun Jepang. Jenderal Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz berhasil menduduki Filipina (1944) dan Iwojima serta Okinawa (1945). 

Amerika Serikat akhirnya menjatuhkan bom atom di atas Kota Hiroshima dan Nagasaki. Jepang pun ditaklukkan dan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945. Jepang bersedia menandatangani perjanjian di atas kapal perang USS Missouri di Teluk Tokyo pada 2 September 1945.

C. AKHIR PERANG DUNIA II

Akhir dari Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Italia, Jerman, dan Jepang kepada Sekutu. Setelah itu, kedua belah pihak mengadakan perjanjian-perjanjian perdamaian. Perjanjian perdamaian yang dilaksanakan, yaitu:

Konferensi Postdam

Konferensi Postdam diadakan antara Skeutu dengan Jerman pada 2 Agustus 1945. Pada konferensi ini dinyatakan bahwa Jerman dibagi dalam 4 daerah pendudukan, yaitu bagian timur oleh Rusia, bagian barat oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. 

Berlin dibagi menjadi 4 bagian, yaitu Berlin Barat oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis sedangkan Berlin Timur oleh Rusia. Kota Danzig, Jerman sebelah timur, Sungai Oder, dan Neisse diserahkan kepada Polandia. 

Angkatan Perang Jerman didemiliterisasi, yakni dengan mengurangi jumlah tentara dan peralatan militernya. Tokoh-tokoh NAZI atau penjahat perang dihukum di bawah pengawasan internasional. Jerman pun harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.

Perjanjian San Fransisco

Perjanjian ini berlangsung antara Sekutu dan Jepang pada tahun 1945 di Jepang. Perjanjian ini disahkan pada 8 Septmber 1951. Namun, Rusia tidak berkenan menandatangani perjanjian ini karena tidak mengakuinya. 

Perjanjian ini menyatakan bahwa Kepulauan Jepang di bawah pengawasan Amerika Serikat. Kepulauan Kurile dan Sakhalin Selatan diserahkan kepada Rusia, sedangkan Mantsyuria dan Taiwan diberikan kepada Tiongkok. 

Tokoh fasis atau penjahat perang diadili dan dihukum di bawah pengawasan internasioanl. Sama halnya dengan Jerman, Jepang pun harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.

D. DAMPAK DAN PENGARUH PERANG DUNIA II

a. Hancurnya kekuatan-kekuatan besar di Eropa Barat.

Negara-negara Eropa Barat, seperti Jerman, Inggris, Perancis, Belanda, Belgia dan luxemburg merupakan negara-negara yang hancur akibat terjadinya Perang Dunia II, selain itu di kawasan Asia, Jepang memerlukan waktu belasan tahun untuk kembali menjadi raksasa ekonomi, akibat dijatuhkannya Bom Atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, begitu pula China yang harus menerima konsekuensi akibat pendudukan Jepang di wilayahnya.

Kehancuran infrastruktur dan pabrik-pabrik mengakibatkan proses produksi melambat, bencana kelaparan dan kemiskinan membayangi setiap saat negara-negara yang terlibat dalam PD II, termasuk negara-negara pemenang. 

Pada perkembangan berikutnya kehadiran dua raksasa adidaya, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet akan membantu pemulihan ekonomi dan pembangunan di Eropa, baik barat maupun timur. Dengan program Marshall Plan dan Molotov Plan yang diusung masing-masing negara

b. Kemerdekaan bagi negara-negara jajahan Eropa di Asia dan Afrika 

Negara-negara non-eropa yang selama sebelum PD II menjadi jajahan dari bangsa-bangsa di Eropa, mendapatkan momentum yang baik ketika negara penjajah mereka melemah dan berfokus dalam menghadapi kekuatan Blok Axis dalam PD II, Inggris di India dan Burma, Belanda di Indonesia, Perancis di Indo-China, dan kawasan-kawasan lain dapat dikatakan mendapatkan waktu singkat untuk membangun kemerdekaan negaranya akibat terjadinya Perang Dunia II, sering juga proses ini disebut sebagai dekolonialisasi negara-negara di kawasan Asia-Afrika.

Kekuatan negara-negara baru yang mendapat kemerdekaan setelah Perang Dunia II ini pada umumnya memang berasal dari Kawasan Asia-Afrika yang pada gilirannya nanti, sekitar tahun 1955, membuat sebuah konferensi yang bernama Konferensi Asia-Afrika. Dimana konferensi tersebut sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemerdekaan sebagai negara yang berdaulat dan termasuk di dalamnya adalah proses dekolonialisasi di negara-negara Kawasan Asia-Afrika.

c. Berkembangnya teknologi secara pesat

Terjadinya Perang Dunia II membantu memaksa berkembangnya teknologi yang massif, meskipun pada awalnya diperuntukan untuk keperluan perang, seperti nuklir, ketika perang berakhir, teknologi-teknologi tersebut dialihfungsikan untuk kepentingan lain seperti produksi listrik dan telekomunikasi. 

Penggunaan Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki untuk mengakhiri perang kemudian membuat negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, China, menyadari, perlunya memiliki senjata pemusnah massal sebagai bagian dari kekuatan militernya. Hal ini pada berikutnya membawa dunia kepada sebuah perlombaan pembuatan senjata pemusnah massal besar-besaran, khususnya pada periode Perang Dingin.

d. Lahirnya Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)

Piagam San Fransisco pada 26 Juni 1945 ditandatangani oleh 50 negara yang kemudian disebut sebagai anggota asli PBB, piagam tersebut memuat pandangan umum mengenai persamaan hak dan derajat manusia dari bangsa manapun selain itu dalam pembukaan (Preambule) piagam tersebut tertuang pula keharusan memajukan standar hidup dan sosial demi mencapai kebebasan yang lebih besar.

Deklarasi ini bersifat mengikat seluruh anggota yang menandatangi deklarasi ini, pendiri organisasi ini memiliki hak khusus yang disebut sebagai Hak Veto, yang berarti dapat menggagalkan keputusan atau resolusi apapun yang dihasilkan oleh PBB, kelima pendiri organiasi PBB ini sebenarnya adalah pihak-pihak pemenang dalam Perang Dunia II, antara lain adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Uni Soviet (kemudian berganti ke Rusia) dan China (kemudian berganti ke Republik Rakyat Tiongkok)

e. Dimulainya Era Perang Dingin

Apakah kamu tahu yang disebut Perang Dingin ?, perang dingin merupakan ketegangan yang timbul antara dua kekuatan besar dunia sebagai hasil kemenangan di Perang Dunia II, secara ideologi, Perang Dunia II dimenangkan oleh ideologi Liberalisme dan Komunisme melawan ideologi Fasisme. 

Ketika musuh bersama mereka telah kalah (Fasisme) maka terjadilah ketegangan antara ideologi Liberal, yang dimotori oleh Amerika Serikat dengan ideologi Komunisme yang dimotori oleh Uni Soviet dan pada perkembangan berikutnya oleh Republik Rakyat Tiongkok.

Secara umum, perbedaan kedua ideologi tersebut meruncing karena adanya perbedaan pandangan dari kedua kekuatan tersebut mengenai bagaimana tatanan dunia selepas Perang Dunia II, masing-masing bersikukuh bahwa ideologi yang diusungnya adalah yang paling benar. 

Ketegangan ini setidaknya berlangsung cukup lama hingga pada tahun 1989, ketegangan ini mereda selepas bubarnya negara Uni Soviet yang kemudian diwariskan kepada negara Rusia.

Demikian pembahasan tentang "Sejarah Perang Dunia 2: Latar Belakang, Kronologi, Akhir Perang hingga Pengaruhnya bagi Dunia".

Semoga bermanfaat. Salam pendidikan!!!

Posting Komentar untuk "Sejarah Perang Dunia 2: Latar Belakang, Kronologi, Akhir Perang hingga Pengaruhnya bagi Dunia"